MUWAHID ADLI LUTHFI
Rabu, 25 November 2015
Fokus dan Kepuasan Pelanggan Tugas M10
Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan
Abstrak
Sangat penting bagi suatu usaha atau instansi dalam memperhatikan tingkat
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggannya terhadap produk yang diperjual belikan.
Karena kepuasan dan loyalitas dari seorang pelanggan sangat menentukan kualitas
dari tempat usaha itu sendiri. Pelayanan yang baik, kualitas barang yang baik
serta lokasi tempat usaha yang strategis merupakan salah sau dari faktor-faktor
yang memengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas dari pelanggan. Pelanggan
menginginkan barang yang sesuai dengan kebutuhannya. Bukan hanya barang yang
harus sesuai dengan kebutuhan, melainkan juga sikap yang ramah dan sopan dari
penjual kepada pelanggan, sehingga membuat pelanggan merasa nyaman dan puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh pedagang.
Kata Kunci :
Kepuasan Pelangggan, Loyalitas Pelanggan.
Abstract
It is important for a business or institution in the attention level of
satisfaction and loyalty clientele of the products traded. Because the
satisfaction and loyalty of a customer determines the quality of the place of
business itself. Good service, good quality goods as well as strategic business
location is one of the factors that affect the level of customer satisfaction
and loyalty. Customers want goods that fit their needs. Not only goods that
must comply with the requirements, but also friendly and courteous attitude of
the seller to the customer, thus making the customer feel comfortable and
satisfied with the services provided by the merchants.
Key Words : Customers
Sastisfaction, Customers Loyalty.
Pendahuluan
Dewasa ini, semakin
banyak sekali perusahaan atau instansi yang memperjual belikan barang atau jasa
kepada konsumen tanpa memperhatikan kepuasan dan loyalitas dari para konsumen
tersebut. Perusahaan atau instansi yang memiliki sudut pandang seperti itu
dapat dibilang hanya memperhatikan target penjualan tanpa melihat dari kepuasan
dan loyalitas pelanggannya. Sedangkan kepuasan pelanggan adalah salah satu
nilai lebih dari sebuah transaksi penjualan, dan sebuah jaminan jika konsumen
tersebut akan kembali lagi setelahnya.
Loyalitas pelanggan merupakan tujuan
inti yang diupayakan pemasar. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas sesuai
dengan yang diharapkan, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan.
Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang
mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu. Loyalitas pelanggan
sangat penting untuk dikenali pemasar dalam rangka menentukan strategi yang
diperlukan untuk meraih, memperluas dan mempertahankan pasar.
Salah satu strategi
tersebut adalah strategi penentuan harga, yaitu
bagaimana menentukan harga yang sesuai dengan keadaan dari produk yang
ditawarkan. Karena penentuan harga pasar sangat dipengaruhi oleh tingkat
kepuasan dan loyalitas yang diberikan oleh konsumen. Apabila loyalitas konsumen
rendah dan tingkat kepuasan juga rendah, secara otomatis para pengusaha
mengadakan penurunan harga atau bisa memperbaiki kualitas barang yang
diproduksi. Tidak hanya memperbaiki, mengubah sistem promosi dan memperbaiki
kinerja marketing bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya beli
konsumen terhadap barang yang dijual.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu
dari tujuan pemasaran yang secara dekat dihubungkan dengan loyalitas konsumen.
Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau jasa, mereka cenderung akan
terus membeli dan menggunakannya. Kepuasan pelanggan berhubungan erat dengan
loyalitas konsumen dan sangat berpengaruh pada profitabilitas.
Permasalahan
Pada suatu perusahaan atau suatu
instansi yang bekerja dibidang penjualan, sangat dibutuhkan kepuasan dan
loyalitas pelanggan yang tinggi, guna menunjang profitibilitas dari perusahaan
itu sendiri. Tetapi banyak faktor yang bisa memengaruhi daya profitibilitas
dari sebuah perusahaan hanya karena kepuasan dari pelanggannya memiliki tingkat
yang rendah, karena perusahaan itu tidak memperhatikan kepuasan dan loyalitas
pelanggan itu. Faktor- faktor yang memengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas
dari pelanggan antara lain sebagai berikut :
· Pelayananan yang baik
· Kualitas produk barang atau jasa
· Lokasi tempat usaha
· Brand Company
· Harga
Pembahasan
1. Pelayanan yang baik
Masyarakat sangat mempunyai sisi
konsumtif yang baik, tidak hanya melihat dari kualitas sebuah barang untuk
mengukur tingkat kepuasan, tetapi yang terpenting adalah pelayanan yang
diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi dengan sangat memuaskan. Karena
memberikan sebuah pelayanan yang baik kepada konsumen dapat meningkatkan nilai
kepuasan dan loyalitas dari konsumen tersebut sehingga membuat profitibilitas
menjadi meningkat dan menguntungkan juga bagi perusahaan.
Pelayanan yang baik, ramah dan tamah
terhadap konsumen akan membuat konsumen merasa puas dan ingin kembali untuk
membeli produk barang atau akan menggunakan kembali jasa yang diperjualbelikan.
Contoh pelayanan yang baik dapat membuat puas konsumen antara lain adalah
bertutur kata baik terhadap konsumen, tidak memaksa namun memiliki konsistensi
terhadap standarisasi, bahkan murah senyum kepada konsumen mampu membuat
konsumen merasa senang jika melakukan transaksi terhadap perusahaan itu.
2. Kualitas produk barang atau jasa
Pelanggan sangat memperhatikan kualitas
dari produk barang atau jasa yang akan dia beli atau pakai. Oleh karena itu pihak
perusahaan harus sangat memperhatikan kualitas dari barang yang dijual. Sebagai
syarat meraih keuntungan yang besar, harus sejajar dengan kualitas barang yang
memadai dan memuaskan konsumen. Karena menjadi salah satu faktor yang sangat
memengaruhi dari kepuasan dan loyalitas pelanggan, kualitas sebuah barang tidak
boleh rusak atau cacat, harus sesuai dengan standarisasi dan kebutuhan
pelanggan.
Sebagai contoh jika seseorang membeli
sebuah tas atau sepatu disebuah toko yang memiliki kualitas sepatu dan tas yang
cukup bagus dan tidak mudah rusak, secara otomatis pembeli itu akan membelinya
lagi suatu hari,dan akan menjadikan toko itu menjadi toko langganannya.
3. Lokasi tempat usaha
Selain memiliki pelayanan yang baik,
serta kualitas dari barang yang bagus pula, tidak kalah penting bagi suatu
perusahaan memilih tempat atau lokasi yang akan menjadi tempat terjadinya
transaksi jual beli dengan konsumen. Lokasi ini harus strategis dan tidak
terlalu jauh dari pusat kota atau keramaian.
Karena jika memilih tempat penjualan
dipusat kota akan memudahkan konsumen untuk membeli produk kita karena dekat
dengan hiburan dan transportasi. Sehingga produk akan terjual dengan baik.
Tempat atau lokasi penjualan yang sr=trategis juga tergantung atas kebutuhan
konsumen. Untuk perusahaan sorum tidak mungkin ditempatkan dipedesaan karena
pembelinya akan sedikit. Dan tidak mungkin juga usaha kelontong dibuat
ditengah-tengah kota, karena akan kalah saing dengan mall serta pusat
perbelanjaan yang lainnya.
4. Brand Company
Salah satu pengaruh atau faktor yang
sesekali bisa membuat ketidakstabilan dalam profitibilitas sebuah perusahaan
dikarenakan kepuasan dan loyalitas dari konsumen berubah,ubah adalah Brand
Company. Bisa dibilang bahwa merek atau brand perusahaan yang sudah terkenal
bisa sangat berpengaruh dalam kondisi pasar.
Konsumen lebih memilih brand yang sudah
terkenal karena sudah terjamin kualitas dari bahannya. Lalu bagaimana dengan
kondisi perusahaan yang masih belum memiliki brand yang terkenal. Biasanya para
perusahaan yang masih baru, menggunakan media promosi yang unik sebagai nilai
tambah perusahaannya dibandingkan dengan perusahaan yang sudah memiliki brand
yang terkenal. Dengan cara itu bisa mengambil perhatian pelanggan.
5. Harga
Harga sangat berperan vital dalam
kepuasan dan loyalitas dari seorang pelanggan. Karena penentuan jumlah harga
sangat sensitif dengan pemikiran para pelanggan. Harga yang terlalu murah tidak
akan memiliki loyalitas yang tinggi dikarenakan kualitas barang yang masih
kurang bagus. Pelanggan akan memikir dua kali jika ingin membeli barang dengan
harga murah. Harga ekonomis memang selalu jadi incaran para konsumen, tetapi
harga terlalu murah akan menjadi bumerang tersendiri untuk kalangan pengusaha.
Sebaliknya, jika memasang harga suatu
barang yang terlalu tinggi, tentu akan memengaruhi nilai kepuasan pelanggan
juga. Diibaratkan konsumen mandapatkan barang yang sama tetapi dengan harga
yang berbeda, tentu konsumen akan memilih harga yang lebih murah.
Kesimpulan
Semakin berjalannya waktu, kepuasan dan
loyalitas seorang pelanggan perlahan mulai terabaikan oleh para pengusaha,
dikarenakan persaingan pasar yang semakin tinggi. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas dari seorang pelanggan, antara lain
adalah kualitas barang, pelayanan yang baik, brand company, harga
dan penempatan lokasi usaha yang strategis. Semua faktor itu bisa menjadikan
perusahaan dengan tingkat profitibilitas yang tinggi atau sebaliknya.
Tergantung dari bagaimana perusahaan itu menjalankan dan membuat konsep serta
strategi pemasaran yang baik.
Daftar Pustaka
Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip &
Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. J & J Learning. Yogyakarta
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran
di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba
Empat. Jakarta.
Rabu, 18 November 2015
Tugas Minggu 9 , Artikel , PENGARUH STANDARDISASI ISO 14001 DALAM MEMINIMALISIR EFEK PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI
PENGARUH
STANDARDISASI ISO 14001
DALAM
MEMINIMALISIR EFEK PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI
ABSTRAK
Standarisasi merupakan penentuan
ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan sesuatu, sedang pembuatan
banyaknya macam ukuran barang yang akan diproduksikan merupakan usaha simplifikasi.
Standardisasi adalah
proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar definisi , prosedur standar (atau praktik), dll. Istilah standarisasi
berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai
dasar pembanding kuantita, kualita, nilai, hasil karya yang ada. Dalam arti
yang lebih luas maka standar meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun
proses. ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar
terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi
untuk:
1.
meminimalisir
dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan,
seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah
2.
mematuhi
peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi
lingkungan yang berlaku
3.
memperbaiki
hal-hal di atas secara berkelanjutan.
Persyaratan
ISO 140001 merupakan bagian integral dari Skema Manajemen dan Audit Lingkungan
(Eco-Management and Audit Scheme (EMAS)
yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.
Struktur dan persyaratan material EMAS lebih menuntut, terutama menyangkut
tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum dan pelaporan kinerja. Oleh karena itu
menerapkan standarisasi dari ISO 14001 ini mampu meminimalisir efek dari
pencemaran limbah yang dihasilkan oleh suatu proses produksi.
Kata
Kunci : Standardisasi, ISO 14001, Limbah
PERMASALAHAN
ISO 14000 adalah standar
internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardisation (ISO) dan penerapannya bersifat sukarela.
Tujuan ISO 14000 antara lain
adalah :
1.
Mendorong upaya dan melakukan pendekatan
untuk pengelolaan Lingkungan hidup dan sumberdaya alam dan kualitas
pengelolaannya diseragamkan pada lingkup global.
2.
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu
memperbaiki kualitas dan kinerja Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam.
3.
Memberikan kemampuan dan fasilitas pada
kegiatan ekonomi dan industri, sehingga tidak mengalami rintangan dalam
berusaha.
Penerapan ISO-14001 berarti
merencanakan pengendalian dan menerapkan pengendalian terhadap semua aktifitas
dalam organisasi yang mempunyai aspek-aspek lingkungan yang potensial merugikan
lingkungan. Organisasi juga harus memahami semua peraturan dan perundangan
lingkungan yang terkait dengan aktifitas-aktifitasnya dan berupaya untuk
memenuhi peraturan dan perundangan tersebut.Penerapan ISO-14001 membutuhkan
komitmen dari pihak manajemen dan pengembangan wawasan dan setiap karyawan akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sama halnya dengan penerapan
ISO-9001, Penerapan ISO-14001 juga membutuhkan tahapan-tahapan yang
sistematis,yang dimulai dari tahapan perencanaan perubahan, pelaksanaan,
pemantauan dan tindak lanjut. Keberhasilan dalam penerapan ISO-14001 diukur
dari 2 parameter dasar: Kesesuaian sistem manajemen dengan persyaratan
ISO-14001 (yang berarti keberhasilanmemperoleh sertifikat ISO-14001) dan
meningkatnya kemampuan organisasi dalam melakukan pengendalian terhadap
berbagai aktifitas yang mempunyai dampak terhadap lingkungan. Sertifikasi atas
ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen lingkungan dari perusahaan
diakses, dinilai atau dievaluasi, dan hasilnya telah memenuhi
persayaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar SML ISO 14001. Penerapan
ISO 14001 memang bersifat sukarela, namun yang harus ditekankan disini adalah
bagaimana jika ada perusahaan yang cenderung memiliki limbah yang berbahaya
terhadap lingkungan dan tidak menerapkan standardisasi ISO 14001. Hal yang akan
terjadi adalah ketidakpedulian perusahaan terhadap output (limbah) yang
berbahaya terhadap lingkungan. Dengan menerapkannya ISO 14001 dapat
meminimalisir bahaya limbah terhadap lingkungan, baik itu pencemaran air,
udara, dan lain-lain. Cara untuk meminimalisir dari limbah berbahaya bisa
dilakukan dengan penanggulangan efek limbah, meminimalisir produksi limbah,
menghancurkan zat-zat berbahaya yang ada didalam limbah, dan mengkonversikan
limbah menjadi bahan bakar dalam melakukan sebuah produksi.
TEORI
PERMASALAHAN
Teori yang mendukung
pemberlakuan dari standardisasi ISO 14001 dalam upaya melestarikan lingkungan
hidup dari efek pencemaran limbah produksi adalah pada Teori Etika Lingkungan Hidup
dimana teori ini menjelaskan tentang bagaimana sikap manusia dalam melestarikan
alam dan melindungi serta memperbaharui.
Macam-macam Teori Etika
Lingkungan Hidup :
1. Antroposentrisme
• Menempatkan manusia
sebagai pusat, semuanya demi kepentingan manusia. Teori ini juga disebut human
centered ethics
• Alam sebagai object
dan alat untuk pencapaian tujuan manusia
• Manusia bisa sesukanya
untuk berbuat dan mengendalikan alam demi kepentingan dirinya.
• Alam dianggap penting
kalau menguntungkan manusia akan tetap dipelihara, namun bila tidak penting dan
demi kepentingan manusia, alam bisa dihancurkan
• Teori ini yang
menyebabkan kehancuran alam, hutan, dan lingkungan , sehinga muncullah gerakan
untuk melindungi lingkungan alam, green peace.
2. 2. Biosentrisme
• Menempatkan alam memiliki nilai dalam dirinya. Teori ini
bertentangan dengan Antroposentrisme.
•
Biosentrisme mendasari moralitas pada keluhuran kehidupan kepada semua mahluk
hidup, tidak hanya manusia. Semua kehidupan di dunia ini memiliki moral dan
nilai yang sama sehingga harus dilindungi, diselamatkan dan dipelihara sebaik
mungkin.
•
Semua mahluk hidup bernilai dalam kehidupan untuk itu semua mahluk hidup,
apalagi manusia harus menjaga dan melindungi semua kehidupan dan lingkungan di
sekitarnya
• Manusia bukan merupakan pusat dari
kehidupan, semua kehidupan
•
Manusia bukan merupakan pusat dari kehidupan, semua kehidupan sama pentingnya
sehingga manusia harus menghargai lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, dan
turut melestarikan komunitas ekologis dengan baik.
• Biosentrisme disebut
juga intermediate environmental ethics
3. Ekosentrisme
•
Teori ini merupkan lanjutan dari Biosentrisme. Dalam Biosentrisme hanya
memusatkan kepada pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme memusatkan perhatian
kepada seluruh komunitas biologis yang hidup maupun yang tidak.
•
Pandangan ini didasari oleh pemahaman ekologis bahwa mahluk hidup maupun benda
abiotik saling terkait satu sama lainnya. Udara,air sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia.
•
Untuk itu semua mahluk hidupan dan benda-benda saling tergantung dan
mempengaruhi satu dengan lainnya.
•
Ekosentrime memliki pandangan yang lebih luas yaitu komunitas
ekologis seluruhnya. Ekosentrisme menuntut tanggungjawab moral yang sama untuk
semua realitas biologis.
•
Ekosentrime juga disebut deep environmental ethics
Teori Etika
Lingkungan Hidup menekankan kesadaran peran manusia dialam yang memiliki
kewajiban untuk melestarikan alam. Alam sebagai sumber kehidupan dari makhluk
hidup harus senantiasa dilestarikan, tidak hanya digunakan. Oleh karena itu
semua perusahaan diharuskan untuk menerapkan standardisasi ISO 14001 untuk ikut
serta dalam melestarikan lingkungan dari efek pencemaran limbah yang berbahaya.
FAKTA
PERMASALAHAN
Kita sama-sama ketahui bahwa
limbah yang dihasilkan dari produksi banyak yang mengandung zat berbahaya terhadap
lingkungan. Limbah cair, udara dan masih banyak lagi yang dapat berpengaruh
terhadap ekosistem alam. Pencemaran air yang mengakibatkan perairan warga
menjadi tercemar dengan zat-zat kimia berbahaya, sehingga menghambat aktifitas
warga. Pencemaran udara yang mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis dengan
dikeluarkannya zat kimia berbahaya, sehingga merusak ekosistem alam dan membuat
udara disekitar menjadi tercemar oleh racun. Semua itu adalah aksi
ketidakpedulian dari banyak perusahaan yang hanya memikirkan profit yang tinggi
untuk perusahaannya namun tidak memikirkan efek dari pencemaran limbah. Dengan menerapkan
Standardisasi ISO 14001 dapat meminimalisir pencemaran terhadap lingkungan,
karena perusahaan yang sudah tersertifikasi ISO 14001 mempunyai tanggung jawab
dalam melestarikan lingkungan dan sudah terikat hukum bagi yang melanggarnya. Penerapan
ISO 14001 sangat tidak merugikan bagi perusahaan, bahkan perusahaan bisa
membuat limbah menjadi barang yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dan
tidak merugikan bagi masyarakat sekitar.
DISKUSI
Menurut penulis, masalah
pencemaran limbah adalah masalah serius karena berkaitan langsung dengan alam
yang sudah kewajiban kita untuk dilestarikan, oleh karena itu pengaruh
penerapan ISO 14001 menjadi solusi bagi perusahaan yang sekiranya memiliki
limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan teori etika lingkungan hidup
dapat membantu penerapan ISO 14001 sehingga semakin berkurang pencemaran limbah
bagi ekosistem alam.
KESIMPULAN
Pengaruh standardisasi ISO
14001 dalam kegiatan produksi terhadap pelestarian lingkungan sangatlah vatal,
karena jika tidak menerapkan ISO 14001 akan merusak lingkungan yang menjadi
sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan menerapkan ISO 14001
dan dibantu dengan teori etika lingkungan hidup semua perusahaan akan
mengurangi atau meminimalisir hasil dari produksi limbah dan dapat
menanggulangi limbah yang sudah tercemar dilingkungan baik di air, udara dan
lain-lain.
SARAN
Saran penulis adalah untuk
mewajibkan semua perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 14001 karena dengan
sifat dari ISO 14001 yang sukarela akan mengakibatkan banyak perusahaan yang
mengabaikan karena merasa ketidakpentingan dalam melestarikan lingkungan. Oleh karena
itu setelah mewajibkan perusahaan menerapkan ISO 14001 dapat meminimalisir
pencemaran limbah di lingkungan alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasmawaty, 2008, Diktat Pengetahuan
Lingkungan, Fak. Teknik, Univ. Bina Darma
Mahida, U.N, 1972,Pencemaran Airdan Pemanfaatan Limbah Industri, cetakan ke-2 (terjemahan), Rajawali Jakarta.
http://renalkrenz.blogspot.com/2010/03/audit-lingkungan.html
Cokorda Prapti M; 2004, Pengenalan ISO 14000, Universitas Guna Darma
Miller, 1991, Environmental Science : Sustaining The Earth, Wadsworth
Minggu, 04 Oktober 2015
BAB 1 PENDAHULUAN
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI COLLAR PC400 DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT.KUI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi seperti ini dimana sektor industri semakin maju dan modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi harus memberikan perhatian penuh atas mutu produk atau jasa yang dihasilkannya. Produk dengan mutu yang baik tersebut hanya dapat dihasilkan bila terdapat kesatuan proses yang baik dalam perusahaan tersebut. Proses untuk menghasilkan produk yang baik dapat dimulai dari proses awal yaitu planing kemudian proses produksi dan yang terakhir distribusi.
Pada industri manufaktur, proses kontrol kualitas terhadap barang yang dihasilkan menjadi suatu hal yang utama. Hal tersebut adalah hal yang mutlak dikarenakan adanya tuntutan dari pasar mengenai kualitas pabrik yang berdiri tanpa mempertimbangkan mutu dan kualitas barang, maka tak sedikit perusahaan yang membuat kerugian bagi kostumer dan perusahaan itu sendiri.
Collar dibuat sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang telah dibuat sebelum dimulainya proses produksi. SOP yang digunakan mengacu kepada Drawing Process yang dibuat oleh Departemen Production Enginering (PE). Collar PC 400 sebagai salah satu Item baru yang diproduksi oleh PT KUI perlu mendapatkan pemantauan yang baik terhadap kualitas yang dihasilkan agar didapatkan rangkaian Track Roller yang baik pula dengan life time yang panjang setelah nantinya unit beroperasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka untuk menghasilkan produk Collar dengan kualitas yang baik, selain dengan melakukan proses produksi yang baik juga diperlukan suatu metode pengontrolan mutu yang baik pula. Pengontrolan kualitas penting dilakukan agar Pin yang dihasilkan sampai ketangan costumer sesuai dengan yang diminta.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dengan lebih terarah dalam artian tidak terjadi penyimpangan ketika penyusunan dan pencapaian sasaran yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah yang dianalisis, yaitu sebagai berikut :
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan hanya pada proses pembuatan Collar Model PC 400 pada proses Horisintal Machining Center.
2. Acuan Standar Kualitas
Acuan Standar Kualitas yang digunakan adalah mengacu pada KES.
3. Metode Analisis
Analisis pengendalian kualitas yang dilakukan hanya dari segi statistical saja.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian Tugas Akhir ini adalah :
Mengetahui presentase reject Collar PC 400 dari keseluruhan proses yang diproduksi
Mengetahui faktor penyebab mengapa terjadi proses produksi yang tidak terkendali.
1.5 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah :
1. Metode Observasi
Dalam metode ini penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan.
2. Metode Studi Pustaka
Menggunakan landasan teori sesuai dengan permasalahan yang dibahas sehingga dapat menunjangn dalam pengambilan analisa dan kesimpulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman tentang isi dari laporan penelitian dengan judul ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI COLLAR PC400 DENGAN METODE SQC PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT. KUI maka menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi seperti ini dimana sektor industri semakin maju dan modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi harus memberikan perhatian penuh atas mutu produk atau jasa yang dihasilkannya. Produk dengan mutu yang baik tersebut hanya dapat dihasilkan bila terdapat kesatuan proses yang baik dalam perusahaan tersebut. Proses untuk menghasilkan produk yang baik dapat dimulai dari proses awal yaitu planing kemudian proses produksi dan yang terakhir distribusi.
Pada industri manufaktur, proses kontrol kualitas terhadap barang yang dihasilkan menjadi suatu hal yang utama. Hal tersebut adalah hal yang mutlak dikarenakan adanya tuntutan dari pasar mengenai kualitas pabrik yang berdiri tanpa mempertimbangkan mutu dan kualitas barang, maka tak sedikit perusahaan yang membuat kerugian bagi kostumer dan perusahaan itu sendiri.
Collar dibuat sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang telah dibuat sebelum dimulainya proses produksi. SOP yang digunakan mengacu kepada Drawing Process yang dibuat oleh Departemen Production Enginering (PE). Collar PC 400 sebagai salah satu Item baru yang diproduksi oleh PT KUI perlu mendapatkan pemantauan yang baik terhadap kualitas yang dihasilkan agar didapatkan rangkaian Track Roller yang baik pula dengan life time yang panjang setelah nantinya unit beroperasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka untuk menghasilkan produk Collar dengan kualitas yang baik, selain dengan melakukan proses produksi yang baik juga diperlukan suatu metode pengontrolan mutu yang baik pula. Pengontrolan kualitas penting dilakukan agar Pin yang dihasilkan sampai ketangan costumer sesuai dengan yang diminta.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dengan lebih terarah dalam artian tidak terjadi penyimpangan ketika penyusunan dan pencapaian sasaran yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah yang dianalisis, yaitu sebagai berikut :
1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan hanya pada proses pembuatan Collar Model PC 400 pada proses Horisintal Machining Center.
2. Acuan Standar Kualitas
Acuan Standar Kualitas yang digunakan adalah mengacu pada KES.
3. Metode Analisis
Analisis pengendalian kualitas yang dilakukan hanya dari segi statistical saja.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian Tugas Akhir ini adalah :
Mengetahui presentase reject Collar PC 400 dari keseluruhan proses yang diproduksi
Mengetahui faktor penyebab mengapa terjadi proses produksi yang tidak terkendali.
1.5 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah :
1. Metode Observasi
Dalam metode ini penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan.
2. Metode Studi Pustaka
Menggunakan landasan teori sesuai dengan permasalahan yang dibahas sehingga dapat menunjangn dalam pengambilan analisa dan kesimpulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman tentang isi dari laporan penelitian dengan judul ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI COLLAR PC400 DENGAN METODE SQC PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT. KUI maka menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
Sabtu, 19 September 2015
JUDUL SKRIPSI
- PENGARUH FAKTOR-FAKTOR JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MINI MARKET HARUM KANDANGAN KEDIRI
- ANALISIS PENGARUH FAKTOR KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL GRAND PALACE MALANG
- ANALISIS PENGARUH FAKTOR KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL ANGSOKA SINGARAJA BALI
- PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL MUTIARA MALANG
- PENGARUH PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TELKOM Tbk KANDATEL MALANG
- ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO)
- PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (SURVEY PADA PELANGGAN DI HOTEL SORGA-COTTAGES KUTA BALI)
- ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN UNTUK MENCAPAI KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN WENDY’S MALANG
- Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
- PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Sabun Mandi CV Balqis Queen Solo)
Selasa, 15 September 2015
RSK DAFTAR PUSTAKA
PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN
DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN
Penulis : Aprillia Dita Irawatie
Nim : 41610910013
Jurusan : Teknik Industri
Penulis : Aprillia Dita Irawatie
Nim : 41610910013
Jurusan : Teknik Industri
DAFTAR PUSTAKA
Anne-Marie
Faiola-McAuley, ---,Pricing a Bar of Soap, www.teachsoap.com, on line 2 Mei
2005.
Azwar, Saifudin, 2004, Reliabilitas
dan Validitas, cetakan V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Badan POM, 2003, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia
Nomor : HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia ,
Jakarta
Blank, Leland,
1980, Statistical Procedures for
Engineering, Management and Science, McGraw-Hill, Kogakusha.
Boediono dan Koster, Wayan., 2001, Teori dan Aplikasi Statistika dan
Probabilitas, cetakan 1, Remaja Rosdakarya, Bandung
Cavitch, Susan
Miller, Soap Making Methods, ---, www.teachsoap.com,
on line 2 Mei 2005.
Cohen, L., 1995, Quality Function
Deployment : How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing
Company, Massachusetts .
Crow, Kerneth A.,
2002, Customer-Focused Development with QFD, www.npd-solutions.com, online 2
Februari 2005.
Crow, Kerneth A.,
2002, Performing QFD Step by Step, www.npd-solutions.com,
online 2 Februari 2005.
Day, R.G., 1993, Quality Function
Deployment : Linking a Company with Its Customers, ASQC Quality Press, Wisconsin .
DRM Associates, 2002, Product
Development Toolkit, www.npd-solutions.com,
online 2 Februari 2005
Durtschi, Al,
2000, Determining Your Soap’s pH, www. waltonfeed.com, on line 2 Mei 2005.
Durtschi,Al, 2000, Lye to Fat Ratio Table, www.
Waltonfeed.com, on line 2 Mei 2005.
Durtschi, Al,
2000, The Way Al Makes Soap, www.waltonfeed.com, on line 2 Mei 2005.
Elaine, C. White,
1993, Soap Making : Free Soap Recipes and Directions, www.aol.com, on line 2 Mei 2005.
Gasperz,Vincent.,1997,
Manajemen Bisnis Total, Gramedia, Jakarta .
Gasperz,Vincent., 2002, Pedoman Implementasi Program Six Sigma
Terintegrasi dengan ISO 9001:2000,MBNQA, dan HACCP, Gramedia, Jakarta
Goetsch, D.L. and Davis, S.B., 1997,
Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and
Services, 2nd ed., Prentice-Hall International, New Jersey .
Hershberger,
James, 2000, Making Soap With James Hershberger, A Chemical Engineer, www.waltonfeed.com, on line 2 Mei 2005
Kountour, R., 2003, Metode
Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Cetakan Pertama, Penerbit
PPM, Jakarta
Lowe, A.J. and Ridgway, K., 2001, Quality Function Deployment, www.teamset.com, online 3 April 2005 .
Mc Daniel, Carl dan Gates, Dodger, 2001, Riset Pemasaran Kontemporer, buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Santoso, Singgih, 1999, SPSS
(Statistical Product and Service Solution), Elex Media Komputindo, Jakarta.
Shilito,M.L.,
1994, Advanced Quality Function
Deployment : Linking Technology to market and Company Needs, John Willey
and Sons Inc, UK .
Simon, K., 2005, Pareto Chart, www.iSixSigma.com, on line
13 Februari 2005.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian
Bisnis, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung .
Timperley, S., 2003, Howto_Pareto,
www.btf_processimprovement.com, online 11 Februari 2005.
Tjiptono,F. dan Diana, A., 2002, Total Quality Management, edisi keempat
cetakan 2, Andy, Yogyakarta .
Tjiptono, Fandy.2002. Strategi Pemasaran, edisi 2. cetakan 6,
Andy, Yogyakarta
Ulrich, Karl T dan Eppinger, Steven
D., 2001, Perancangan dan Pengembangan
Produk, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta .
Walpole, R.E., 1990, Pengantar Statistika, Edisi ketiga, Cetakan kedua, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Westermen, Kaila,
1997, What Is Glycerin?www.icra.org, on line
28 Juni 2005.
Yuniarto, Hari Agung, 2000, Diktat
Mata Kuliah Pengendalian Kualitas, Teknik Industri UGM, Yogyakarta.
----, 2003, Pareto Diagram, www. quality advisor.com, online 5 Juni
2005.
SARAN :
Menurut pendapat saya, penulisan daftar pustaka masih belum sepenuhnya benar, karena masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan sepele, seperti penandaan titik dan koma, penulisan nama keluarga, dan spasi antar kata yan merupakan kesalahan vital. seharusnya pada saat menuliskan nama seseorang yang karyanya dikutip di skripsi ini terlebih dulu mencantumkan nama keluarga, tanggal, dan tempat dimana karya tulis itu dibuat. semua harus detail dan akurat.
KRITIK :
Seharusnya sebelum membuat daftar pustaka terlebih dahulu membaca panduan membuat daftar pustaka secara menyeluruh dan mendalam agar tidak terjadi hal-hal sepele yang bisa membuat skripsi terlihat berantakan.
Langganan:
Postingan (Atom)