PENGARUH
STANDARDISASI ISO 14001
DALAM
MEMINIMALISIR EFEK PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI
ABSTRAK
Standarisasi merupakan penentuan
ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan sesuatu, sedang pembuatan
banyaknya macam ukuran barang yang akan diproduksikan merupakan usaha simplifikasi.
Standardisasi adalah
proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar definisi , prosedur standar (atau praktik), dll. Istilah standarisasi
berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai
dasar pembanding kuantita, kualita, nilai, hasil karya yang ada. Dalam arti
yang lebih luas maka standar meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun
proses. ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar
terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi
untuk:
1.
meminimalisir
dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan,
seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah
2.
mematuhi
peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi
lingkungan yang berlaku
3.
memperbaiki
hal-hal di atas secara berkelanjutan.
Persyaratan
ISO 140001 merupakan bagian integral dari Skema Manajemen dan Audit Lingkungan
(Eco-Management and Audit Scheme (EMAS)
yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.
Struktur dan persyaratan material EMAS lebih menuntut, terutama menyangkut
tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum dan pelaporan kinerja. Oleh karena itu
menerapkan standarisasi dari ISO 14001 ini mampu meminimalisir efek dari
pencemaran limbah yang dihasilkan oleh suatu proses produksi.
Kata
Kunci : Standardisasi, ISO 14001, Limbah
PERMASALAHAN
ISO 14000 adalah standar
internasional mengenai manajemen lingkungan yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardisation (ISO) dan penerapannya bersifat sukarela.
Tujuan ISO 14000 antara lain
adalah :
1.
Mendorong upaya dan melakukan pendekatan
untuk pengelolaan Lingkungan hidup dan sumberdaya alam dan kualitas
pengelolaannya diseragamkan pada lingkup global.
2.
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mampu
memperbaiki kualitas dan kinerja Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam.
3.
Memberikan kemampuan dan fasilitas pada
kegiatan ekonomi dan industri, sehingga tidak mengalami rintangan dalam
berusaha.
Penerapan ISO-14001 berarti
merencanakan pengendalian dan menerapkan pengendalian terhadap semua aktifitas
dalam organisasi yang mempunyai aspek-aspek lingkungan yang potensial merugikan
lingkungan. Organisasi juga harus memahami semua peraturan dan perundangan
lingkungan yang terkait dengan aktifitas-aktifitasnya dan berupaya untuk
memenuhi peraturan dan perundangan tersebut.Penerapan ISO-14001 membutuhkan
komitmen dari pihak manajemen dan pengembangan wawasan dan setiap karyawan akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Sama halnya dengan penerapan
ISO-9001, Penerapan ISO-14001 juga membutuhkan tahapan-tahapan yang
sistematis,yang dimulai dari tahapan perencanaan perubahan, pelaksanaan,
pemantauan dan tindak lanjut. Keberhasilan dalam penerapan ISO-14001 diukur
dari 2 parameter dasar: Kesesuaian sistem manajemen dengan persyaratan
ISO-14001 (yang berarti keberhasilanmemperoleh sertifikat ISO-14001) dan
meningkatnya kemampuan organisasi dalam melakukan pengendalian terhadap
berbagai aktifitas yang mempunyai dampak terhadap lingkungan. Sertifikasi atas
ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen lingkungan dari perusahaan
diakses, dinilai atau dievaluasi, dan hasilnya telah memenuhi
persayaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar SML ISO 14001. Penerapan
ISO 14001 memang bersifat sukarela, namun yang harus ditekankan disini adalah
bagaimana jika ada perusahaan yang cenderung memiliki limbah yang berbahaya
terhadap lingkungan dan tidak menerapkan standardisasi ISO 14001. Hal yang akan
terjadi adalah ketidakpedulian perusahaan terhadap output (limbah) yang
berbahaya terhadap lingkungan. Dengan menerapkannya ISO 14001 dapat
meminimalisir bahaya limbah terhadap lingkungan, baik itu pencemaran air,
udara, dan lain-lain. Cara untuk meminimalisir dari limbah berbahaya bisa
dilakukan dengan penanggulangan efek limbah, meminimalisir produksi limbah,
menghancurkan zat-zat berbahaya yang ada didalam limbah, dan mengkonversikan
limbah menjadi bahan bakar dalam melakukan sebuah produksi.
TEORI
PERMASALAHAN
Teori yang mendukung
pemberlakuan dari standardisasi ISO 14001 dalam upaya melestarikan lingkungan
hidup dari efek pencemaran limbah produksi adalah pada Teori Etika Lingkungan Hidup
dimana teori ini menjelaskan tentang bagaimana sikap manusia dalam melestarikan
alam dan melindungi serta memperbaharui.
Macam-macam Teori Etika
Lingkungan Hidup :
1. Antroposentrisme
• Menempatkan manusia
sebagai pusat, semuanya demi kepentingan manusia. Teori ini juga disebut human
centered ethics
• Alam sebagai object
dan alat untuk pencapaian tujuan manusia
• Manusia bisa sesukanya
untuk berbuat dan mengendalikan alam demi kepentingan dirinya.
• Alam dianggap penting
kalau menguntungkan manusia akan tetap dipelihara, namun bila tidak penting dan
demi kepentingan manusia, alam bisa dihancurkan
• Teori ini yang
menyebabkan kehancuran alam, hutan, dan lingkungan , sehinga muncullah gerakan
untuk melindungi lingkungan alam, green peace.
2. 2. Biosentrisme
• Menempatkan alam memiliki nilai dalam dirinya. Teori ini
bertentangan dengan Antroposentrisme.
•
Biosentrisme mendasari moralitas pada keluhuran kehidupan kepada semua mahluk
hidup, tidak hanya manusia. Semua kehidupan di dunia ini memiliki moral dan
nilai yang sama sehingga harus dilindungi, diselamatkan dan dipelihara sebaik
mungkin.
•
Semua mahluk hidup bernilai dalam kehidupan untuk itu semua mahluk hidup,
apalagi manusia harus menjaga dan melindungi semua kehidupan dan lingkungan di
sekitarnya
• Manusia bukan merupakan pusat dari
kehidupan, semua kehidupan
•
Manusia bukan merupakan pusat dari kehidupan, semua kehidupan sama pentingnya
sehingga manusia harus menghargai lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, dan
turut melestarikan komunitas ekologis dengan baik.
• Biosentrisme disebut
juga intermediate environmental ethics
3. Ekosentrisme
•
Teori ini merupkan lanjutan dari Biosentrisme. Dalam Biosentrisme hanya
memusatkan kepada pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme memusatkan perhatian
kepada seluruh komunitas biologis yang hidup maupun yang tidak.
•
Pandangan ini didasari oleh pemahaman ekologis bahwa mahluk hidup maupun benda
abiotik saling terkait satu sama lainnya. Udara,air sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia.
•
Untuk itu semua mahluk hidupan dan benda-benda saling tergantung dan
mempengaruhi satu dengan lainnya.
•
Ekosentrime memliki pandangan yang lebih luas yaitu komunitas
ekologis seluruhnya. Ekosentrisme menuntut tanggungjawab moral yang sama untuk
semua realitas biologis.
•
Ekosentrime juga disebut deep environmental ethics
Teori Etika
Lingkungan Hidup menekankan kesadaran peran manusia dialam yang memiliki
kewajiban untuk melestarikan alam. Alam sebagai sumber kehidupan dari makhluk
hidup harus senantiasa dilestarikan, tidak hanya digunakan. Oleh karena itu
semua perusahaan diharuskan untuk menerapkan standardisasi ISO 14001 untuk ikut
serta dalam melestarikan lingkungan dari efek pencemaran limbah yang berbahaya.
FAKTA
PERMASALAHAN
Kita sama-sama ketahui bahwa
limbah yang dihasilkan dari produksi banyak yang mengandung zat berbahaya terhadap
lingkungan. Limbah cair, udara dan masih banyak lagi yang dapat berpengaruh
terhadap ekosistem alam. Pencemaran air yang mengakibatkan perairan warga
menjadi tercemar dengan zat-zat kimia berbahaya, sehingga menghambat aktifitas
warga. Pencemaran udara yang mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis dengan
dikeluarkannya zat kimia berbahaya, sehingga merusak ekosistem alam dan membuat
udara disekitar menjadi tercemar oleh racun. Semua itu adalah aksi
ketidakpedulian dari banyak perusahaan yang hanya memikirkan profit yang tinggi
untuk perusahaannya namun tidak memikirkan efek dari pencemaran limbah. Dengan menerapkan
Standardisasi ISO 14001 dapat meminimalisir pencemaran terhadap lingkungan,
karena perusahaan yang sudah tersertifikasi ISO 14001 mempunyai tanggung jawab
dalam melestarikan lingkungan dan sudah terikat hukum bagi yang melanggarnya. Penerapan
ISO 14001 sangat tidak merugikan bagi perusahaan, bahkan perusahaan bisa
membuat limbah menjadi barang yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dan
tidak merugikan bagi masyarakat sekitar.
DISKUSI
Menurut penulis, masalah
pencemaran limbah adalah masalah serius karena berkaitan langsung dengan alam
yang sudah kewajiban kita untuk dilestarikan, oleh karena itu pengaruh
penerapan ISO 14001 menjadi solusi bagi perusahaan yang sekiranya memiliki
limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan teori etika lingkungan hidup
dapat membantu penerapan ISO 14001 sehingga semakin berkurang pencemaran limbah
bagi ekosistem alam.
KESIMPULAN
Pengaruh standardisasi ISO
14001 dalam kegiatan produksi terhadap pelestarian lingkungan sangatlah vatal,
karena jika tidak menerapkan ISO 14001 akan merusak lingkungan yang menjadi
sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan menerapkan ISO 14001
dan dibantu dengan teori etika lingkungan hidup semua perusahaan akan
mengurangi atau meminimalisir hasil dari produksi limbah dan dapat
menanggulangi limbah yang sudah tercemar dilingkungan baik di air, udara dan
lain-lain.
SARAN
Saran penulis adalah untuk
mewajibkan semua perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 14001 karena dengan
sifat dari ISO 14001 yang sukarela akan mengakibatkan banyak perusahaan yang
mengabaikan karena merasa ketidakpentingan dalam melestarikan lingkungan. Oleh karena
itu setelah mewajibkan perusahaan menerapkan ISO 14001 dapat meminimalisir
pencemaran limbah di lingkungan alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasmawaty, 2008, Diktat Pengetahuan
Lingkungan, Fak. Teknik, Univ. Bina Darma
Mahida, U.N, 1972,Pencemaran Airdan Pemanfaatan Limbah Industri, cetakan ke-2 (terjemahan), Rajawali Jakarta.
http://renalkrenz.blogspot.com/2010/03/audit-lingkungan.html
Cokorda Prapti M; 2004, Pengenalan ISO 14000, Universitas Guna Darma
Miller, 1991, Environmental Science : Sustaining The Earth, Wadsworth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar